Islam Anti Demokrasi?


Siapa bilang Islam anti demokrasi? Label anti demokrasinya Islam sebetulnya sedikit banyak hanyalah bualan barat yang dengan jelas-jelas selalu berniat untuk memojokkan, yang lalu kemudian akan dijadikan alasan untuk menghancurkannya. Penerapan syariat Islam sama dengan menginjak-nginjak HAM? Lagi-lagi gazwul fikri barat terhadap Islam.

Demokrasi yang sejati bukanlah demokrasi ala Amerika dan sekutunya yang diusung sebagai bahan pembenaran pembantaian yang terjadi di seluruh penjuru dunia, terutama di tanah-tanah Islam. Negara "hyperpower" itu memang sedang menjalankan plotik luar negeri agressif-nya. Mengekspor sistem nilai mereka, menentukan negara mana yang beradab, rasional, dan demokratis. Bahkan, mana yang manusiawi dan tidak. Sama sekali tidak. Semua manusia beradab di dunia ini pasti menggelengkan kepala bila mana negara yang menjuluki diri penjunjung HAM itu berteriak, "Inilah sosok demokrasi yang sesungguhnya!".

Ketidakadilan ini setidaknya sudah dijelaskan oleh seorang antropologist bernama Merryl Wyn Davies dalam bukunya "American Dream, Global Nightmare". Yah...., Mimpi Amerika untuk mencaplok dunia ketiga dengan dali penegakan HAM, yang bahkan sampai detik ini belum terdefinisikan itu telah menjadi mimpi buruk peradaban umat manusia. Karena politik luar negerinya tetap masih merefer pada pendapat "Archiavelli" bahwa politik itu adalah menghalalkan segala cara. Alasan klasik memerangi terorisme yang sampai dekit ini tidak mampu terdefinisikan itu, tidak lebih dari sebuah bualan anak ingusan.

Kalau saja negara-negara Barat berniat menegakkan yang namanya demokrasi, hal awal yang perlu dibenahi adalah, Dewan Keamanan PBB. Hapus yang namanya hak veto, karena ini praktek nyata yang jelas-jelas melecehkan apa itu demokrasi. Musnahkan senjata pemusnah massal yang secara quantity hampir semua dimiliki oleh Amerika dan sekutu-sekutunya. Baru memanggil dunia untuk tidak bermain api dengan apa yang disebut senjata pemusnah massal.

Sebetulnya demokrasi yang masih bersih memang bagus. Tapi kalau ditilik lebih dalam, ternyata tidak lebih mulia dari yang bernama "keadilan" yang banyak diulang-ulang dalam ajaran Islam.



1 Demokrasi dan Syuro memang ada perbedaanya. Demokrasi selalu berorentasi pada suara terbanyak walaupun salah. Misalnya jika pada masyarakat mayoritasnya pencuri/ korupsi, maka suara terbanyak untuk menjadi pemimpin adalah mereka yang terbiasa mencuri/ korupsi. Dan kita sepakat bahwa mencuri dan korupsi itu salah. Sedangkan syuro berorientasi pada kebenaran walaupun suara kebenaran itu sedikit. Pada syuro tidak boleh bertentangan dengan Sumber hukum Islam yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Sedang Demokrasi tidak punya standar kebenaran.

HermanLaja.COM