Di akhir tahun ini, ada semacam pemaksaan dalam dunia per-blog-an. Melempar pekerjaan rumah kepada orang lain, yang belum tentu orang itu dengan 'senang hati', menerimanya. Sebagai contoh, saya sendiri. Dalam suasana hati yang memang kurang pas diajak berpikir menghasilkan sebuah tulisan, raga ini juga diserang penyakit, yang entah apa hikmah yang Sang Kuasa rahasiakan di balik itu. Intinya, jiwa raga ini memang lagi sakit, sehingga seperti butuh sebuah moment untuk 'bertapa'.
Ada rasa 'marah' atas 'pemaksaan' ini. Ada rasa bangga juga ikut di dalamnya. Bagaimana tidak, saya dicolek oleh orang-orang yang sangat saya kagumi di dunia blogger. Blogger siapa yang tidak kenal dengan nama Amril Taufik Gobel, seorang blogger sejati yang hasil karya blog-nya sudah dibukukan, bahkan ada beberapa tulisannya menjadi penginspirasi sinetron layar kaca nasional. Atau seorang Muhammad Ruslailang Noertika, penulis brilliant nan aktif lewat blog yang lebih populer dengan panggilan Daeng Ruslee. Pria Bugis yang lagi menetap di Balikpapan ini juga iseng-iseng mencolek saya dari belakang dengan PR yang sama. Iyah..., saya jadi bangga dibuatnya.
"Nin-gen wa, Ju-atsude ooikakerarete irutoki, zettai dekiru", demikian sebuah ungkapan pemotivasi versi negeri matahari terbit. Artinya kira-kira seperti... "Manusia, dalam keadaan terjepit, pasti bisa". Iyah..., keterpaksaan ini pun bersisi positif. Tanpa colekan, kecil kemungkinan anda bisa membaca tulisan ini, karena memang hampir tidak terpikirkan untuk memaparkannya di sini. Belum lagi, sekali lagi jiwa dan raga ini lagi bermuram durja terutama bila diajak untuk membuat sebuah tulisan. Ibarat sebuah roda yang selalu berputar, posisiku lagi berada hampir di titik terbawah. Itulah sisi positifnya, bahwa walau dengan segala keterpaksaan, saya bisa memaparkan seperti apa yang diharapkan sang "Idol"2 saya berdua itu.
Kembali ke resolusi 2008, ada beberapa macam agenda yang sudah ada di dalam angan.
1. Meningkatkan Kwalitas Diri Pribadi
Menilik kembali lorong-lorong waktu hingga saat ini, ada sebuah fenomena, bahwa saya menghabiskan mayoritas hidup saya dengan kesendirian. Masuk usia 15 tahun, saya harus misah dari orang tua, sehingga praktis urusan hidup, harus ditangani sendiri. Mulai usia 18 tahun, saya terpaksa harus melanglang seorang diri dari Selayar, Makassar, Jakarta, Bogor & Bandung. Di usia 19 tahun, pernah jalan kaki sekitar 3 jam di Jakarta, tengah malam menjelang subuh, dikarenakan mau pulang ke kost-an, tapi ongkos tidak ada. Lorong-lorong yang masih ramai oleh preman dan gadis-gadis centil menawarkan diri, saya lalui sendirian tanpa secuilpun rasa takut. Di tahun yang sama, ada adegan perkelahian dengan kelompok preman di stasiun kereta Bogor. Sendiri melawan sekelompok tampan-tampan sangar. Untung saya diselamatkan oleh nasib baik, karena sang kepala preman yang baru datang mengetahui dari logatku kalo saya dari Makassar. Iyah..., Sang Kepala ternyata orang Makassar. Nasib burukku berhenti hanya sekedar benjol-benjol. Dan jatah hidupku-pun masih bisa diperpanjang oleh sang Malaikat.
Merasa capek mondar-mandir Jakarta-Bogor-Bandung, saya malah nekat minggat ke negeri antah berantah. Kembali dengan keinginan dan langkah sendiri, tanpa campur tangan keluarga, apalagi berbekal selembar katabelece. Saya terdampar di sebuah kota yang tidak kalah ramainya dari Jakarta. Bertarung melawan hidup pun dengan sebatangkara. Sempat menikmati masa ada teman berbagi, hidup bersama dengan orang lain beberapa saat, akan tetapi karena satu dan lain hal, akhirnya saya harus kembali ke kehidupan mengurus diri sendiri lagi hingga saat. Cuma bedanya, sekarang ada sosok penghibur yang bernama Farhan.
Kesendirian selama ini mencetak watakku jadi keras, sekeras batu karang di pulau Selayar sana. Rasa egoisme yang tinggi kelewat batas, cenderung tidak peduli sama orang lain, sepanjang tidak ada pihak yan dirugikan. Saya praktis lupa diri. Lupa diri ini akan berusaha saya kurangi di tahun 2008. Acuannya apa juga masih abstrak, namun setidaknya ada perbaikan dalam hidup dan kehidupan pribadi saya.
- Mulai berolah raga secara rutin
Renang, Bulutangkis, Tenis, Tenis Meja Sepeda atau sekedar Jogging
- Memperbaiki hubungan horisontal dengan orang-orang sekeliling
(kepada Sang Khalik, sengaja saya tdk tulis, krn itu sudah menjadi keharusan tanpa ada resolusi sekalipun)
2. Prima Softindo
Kalo ini, keknya gak perlu kata pembuka yang panjang, karena akan kelihatan soq banget. Langsung ke point-nya aja.
Catatanku.com dilaunching secara resmi: Kali aja ada yang bisa memanfaatkannya
Nilai Proyek meningkat minimal 30%, biar personalnya bisa mendapatkan income tambahan.:)
Nambah kantor, atau pindah ke tempat lebih besar, biar gak sumpek
Nambah karyawan, sebagai sumbangan terkecil mengurangi pengangguran
3. Organisasi Kemasyarakatan
Mengaktifkan kembali GAPSI, kalo perlu rombak kabinet. :)
Menyehatkan kembali koperasi
Lebih Bersinergi dengan YKBS
4. Harapan Tugu Indah
Mulai beroperasi
Minimal sudah ada kontak intensif dengan investor asing
Dari catatan-catatan di atas, jelas sekali tergambar suasana hati ini. Makin lama makin mencuit, seakan sudah sampai pada sebuah titik yang sudah tidak ada lagi level di bawahnya. Iyah...., istilah 'ceramah agama'nya, sekedar melepas kewajiban. Tak ada rotan, akar pun jadi.
Maafkanlah saya, wahai para idolaku. Dan aku kembali 'bertapa'. (AF, 31 Desember 2007)
Tapi sebelumnya, saya harus 'mencubit' dulu. Dan yang saya mau cubit, yang cewek aja deh. Enakan nyubit cewek dari pada cowok. Tuangkan Resolusi anda.....
1. Deen (saya belum lihat resolusinya di blognya)
2. Mamie (alasan sama)
3. Yuyi (Blognya gak pernah tersentuh)
4. Putu (Akhir2 ini jg jarang nulis)
5. Nanie (blon ada jg toh?)
6. Ntan (Krn setia menemani si Dia)
7. Ndy (Krn Terlalu lama bertapa)
8. Fitri (Krn gak ada link-ku di Blognya)
9. Anhie Cub (Krn Blon pernah kenalan)
10. Anhie (Krn sama namanya dgn Anhie Cub)