Janjimu Tetap Sepi

Pagi-pagi, tatkala raga ini susah untuk diajak beraktifitas, yang bahasa keren-nya ta'loko, saya iseng-iseng memberi status YM dengan kata-kata yang identik dengan "Ta'loko di kamar". Tiba-tiba Daeng Nuntung, seorang blogger yang sangat saya kagumi, menyapa, "Sudah mi kita baca sajak dari saya?"

Saya kaget, tidak mengerti sajak apaan yang beliau maksud. Setelah mendengar penjelasannya, ternyata sajak itu di kirim ke milis Anging Mammiri. Sajak itu buat DM dan DN katanya. Sepertinya, dalam satu sudut, saya senasib dengan DN, tinggal berjauhan dengan Keluarga. Kalau beliau lagi beraktifitas di Aceh, saya sendiri di Jakarta. Sementara keluarga, sama-sama ada di Sulawesi.

Saya terkagum-kagum melihat sajak singkat dengan bahasa cantik sarat makna itu. Benar-benar Daeng yang satu ini, sanggup 'memaniskan' suasana yang pahit sekalipun. Maksudnya, melampiaskannya dengan kata-kata yang manis dan sebuah karya sastra singkat.

Karena terpesona dengan sajak itu, sayapun lalu minta izin sama beliau untuk menampilkannya di Blog saya, walau sudah beliau posting juga . Dan dengan senang hati dia menerima permohonan saya tersebut. Terima kasih Daeng. Berikut adalah sajak yang saya maksud.


Janjimu Tetap Sepi
:: buat lelaki di seberang tol

di luar dingin
angin basah bernyanyi senyap
pada selimut janji
yang tersisa, yang dikau titip di ujung tahun
dan kini gigil menyerangku

di dalamnya masih kurasa aneh
hatiku tetap malam selalu
galau diiris gerimis
yang menari diatas ruangku
ketika aku rindu
dia masih hembuskan wewangian

lewat janji dan sapaan

Banda Atjeh! jan 8, 2008

HermanLaja.COM